Friday, 27 January 2017

Filled Under:

Lima Juara Bertahan Terburuk Dalam Sejarah Premier League

Menjadi juara Premier League menjadi sebuah kebanggaan luar biasa. Tak banyak tim yang bisa meraih gelar ini sejak liga inggris berganti nama. Menariknya, ada momen dimana sang juara tampil sangat buruk di musim berikutnya.

Ada beberapa juara Premier League yang benar-benar tampil buruk di musim berikutnya, bahkan tak menggigit sama sekali. Berikut adalah lima klub juara bertahan terburuk.

5. Manchester United (2013/14)



Michael Regan/GettyImages



Klub yang memenangi Premier League dengan selisih 11 poin dari tim terdekat di musim sebelumnya, tapi benar-benar tampil buruk. Hal ini terjadi ketika Sir Alex Ferguson pensiun dan mereka mengangkat David Moyes.
Mereka finis peringkat tujuh dan tidak bermain di Champions League pada musim berikutnya. Barulah terjadi perubahan besar-besaran di dalam klub hingga Moyes ditendang bahkan sebelum musim berakhir.


4. Blackburn Rovers (1995/96)



Ross Kinnaird/GettyImages

Blackburn memenangi titel pertama mereka sejak 81 tahun pada 1995. Duet SaS (Shearer dan Sutton) tampil luar biasa di bawah arahan Kenny Dalglish. Sayang, pada musim selanjutnya, malah hasil buruk yang didapati.
Blackburn hanya finis peringkat tujuh meski Shearer berhasil menjadi topskorer Premier League. Pada akhir musim yang sama, Shearer dilepas ke Newcastle United.


3. Chelsea (2015/16)



Alex Livesey/GettyImages


Chelsea di era modern terkenal sebagai salah satu tim besar yang konsisten meraih trofi di level tertinggi Inggris, bahkan eropa. Sejak kembalinya Mourinho, mereka mampu meraih satu gelar.
Anehnya pada musim lalu, The Blues benar-benar kendur dan seperti tak menggigit. Eden Hazard yang musim sebelumnya jadi pemain terbaik tampil sangat buruk. Mereka pun finis peringkat ke-10 di klasemen.


2. Leicester City (2016-17)



Mike Hewitt/GettyImages


Musim ini memang belum usai, tapi melihat kiprah Leicester City membuat Anda miris. Menjadi juara pada musim lalu lewat sebuah kiprah dan cerita seperti negeri dongeng, mereka kembali ke titahnya.
Saat ini The Foxes sedang berjuang menjauh dari zona degradasi. berada di peringkat 15, posisi Leicester sangat berbahaya. Jika tak berhati-hati jurang degradasi bisa terlihat


1. Leeds United (1992/93)



Mike Hewitt/GettyImages


Leeds menjadi juara terakhir Divisi Utama Inggris sebelum berganti nama menjadi Premier League. Mereka unggul empat poin dari Man United saat itu. Namun, malapetaka datang pada musim selanjutnya.
Leeds tampil sangat buruk dan berjuang lepas dari zona degradasi. Mereka finis peringkat 17 dan Eric Cantona selaku bintang utama bergabung dengan rival pada November musim tersebut.

sumber

0 comments:

Post a Comment